Pada November 2010, ribuan slot maxwin mahasiswa di Inggris menggelar aksi protes besar-besaran menentang rencana pemerintah untuk menaikkan biaya kuliah hingga tiga kali lipat, mencapai £9.000 per tahun. Protes ini dipicu oleh pengurangan anggaran pendidikan dan janji politik yang dilanggar oleh pemerintah koalisi Konservatif-Liberal Demokrat.
Pada Oktober 2010, laporan yang dikenal sebagai “Browne Review” merekomendasikan penghapusan batas atas biaya kuliah di Inggris. Pemerintah koalisi kemudian memutuskan untuk menaikkan batas tersebut menjadi £9.000 per tahun. Keputusan ini bertentangan dengan janji politik, terutama dari Nick Clegg, yang sebelumnya berjanji untuk menentang kenaikan biaya kuliah. Mahasiswa merasa dikhianati, karena janji tersebut tidak ditepati setelah pemerintah koalisi terbentuk.
Aksi Protes di London
Pada 10 November 2010, sekitar 30.000 hingga 50.000 mahasiswa dan pendukungnya berbaris melalui pusat kota London dalam aksi yang disebut “Demo 2010”. Mereka memulai dari Whitehall, melewati Downing Street, dan berakhir di Tate Britain. Selama demonstrasi, terjadi bentrokan dengan polisi, termasuk insiden di Millbank Tower, markas Partai Konservatif, yang dibobol oleh sebagian demonstran. Meskipun sebagian besar aksi berlangsung damai, beberapa tindakan kekerasan dan vandalisme terjadi, memicu perdebatan tentang strategi protes tersebut.
Dampak dan Tanggapan Pemerintah
Meskipun protes besar-besaran ini tidak berhasil membatalkan rencana kenaikan biaya kuliah di Inggris, dampaknya terasa di negara-negara bagian lain di Britania Raya. Di Wales dan Irlandia Utara, pemerintah setempat memutuskan untuk tidak menaikkan biaya kuliah, menciptakan perbedaan signifikan dalam biaya pendidikan antar wilayah. Namun, di Inggris, kenaikan tetap diberlakukan.
Pemerintah menghadapi kritik tajam atas tindakannya, baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum. Beberapa politisi, termasuk dari Partai Buruh, menyatakan solidaritas dengan para demonstran dan mengkritik kebijakan pemerintah. Namun, pemerintah berpendapat bahwa reformasi diperlukan untuk memastikan keberlanjutan sistem pendidikan tinggi di tengah krisis anggaran.
Protes Lanjutan dan Isu Terkini
Protes terhadap biaya kuliah di Inggris tidak berhenti pada 2010. Pada 2011 dan 2014, aksi serupa kembali digelar, meskipun dengan skala yang lebih kecil. Pada 2014, sekitar 10.000 mahasiswa turun ke jalan di London, meskipun terjadi bentrokan dengan polisi.
Isu biaya kuliah tetap menjadi topik hangat dalam politik Inggris. Pada 2025, pemerintah Inggris mengumumkan kenaikan biaya kuliah menjadi £9.535 per tahun, pertama kali dalam delapan tahun terakhir. Keputusan ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk dari Partai Buruh yang sebelumnya berjanji untuk menghapus biaya kuliah. Namun, pemerintah beralasan bahwa kenaikan ini diperlukan untuk menjaga keberlanjutan universitas di tengah krisis keuangan.
Kesimpulan
Protes mahasiswa Inggris pada 2010 menyoroti ketegangan antara janji politik dan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Meskipun tidak berhasil membatalkan rencana kenaikan biaya kuliah, aksi tersebut menunjukkan kekuatan mobilisasi mahasiswa dalam mempengaruhi kebijakan publik. Isu biaya kuliah tetap menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan tinggi Inggris, dengan dampak yang dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat luas.
Perdebatan tentang biaya kuliah dan pendanaan pendidikan tinggi di Inggris terus berlanjut, mencerminkan ketidaksetaraan akses pendidikan dan tantangan dalam menjaga kualitas pendidikan di tengah keterbatasan anggaran.